Pilihan diantara 2, 3, 4 atau bahkan lebih. And nobody knows what exactly the right choice is, karena memang setiap pilihan yang diambil pasti akan ada resiko.
Nah, seringnya saya, ketika mengambil keputusan tersebut di tengah perjalanan panjangnya menemukan satu titik keadaan dimana rasa penyesalan pada pilihan itu bakalan ada.
Dan hebatnya, rasa penyesalan tersebut sangat berpengaruh besar terhadap tingkat semangat usaha yang dilakukan. SANGAT BESAR. seketika terjadi spirit breakdown sampai extremely high boredom di tengah perjalanan, and that's truly making a big impact into your life!!!
Apalah daya ketika NASI TELAH MENJADI BUBUR.
selalu lah penyesalan yang datang terlambat, dan kompaknya, persiapan kita tak mampu menandingi si rasa sesal tersebut. Tapi bagaimana jika, ketika nasi tersebut telah menjadi bubur, dan kita menjadikannya sebuah bubur spesial?
Seringnya memang saya terpentok pada point 'kegagalan beras tersebut menjadi semangkuk nasi', tapi ketika saya berpikir ulang, apalah kerugian sebuah kegagalan jika kita dapat meraih kesuksesan dari kegagalan itu sendiri. Ketika nasi tersebut telah berubah bentuk menjadi bubur, bukan menjadi tujuan utama penyajiannya, kenapa kita tidak mencari ide kreatif untuk mengeksploitasi hasil dari kegagalan tersebut menjadi sebuah investasi kesuksesan yang baru? sebuah bubur spesial yang bahkan bisa lebih bernilai dari semangkuk nasi putih saja.
Bukankah akan lebih indah jika kita kembali merancang kesuksesan dari sebuah kegagalan (yang berarti sebuah pelajaran) dari pada hanya berjalan semulus rencana awal tanpa ada tantangan? aseeeeek ~
so, let's end this up here,
ketika NASI TELAH MENJADI BUBUR, MAKA BUATLAH BUBUR SPESIAL :9
Apalah daya ketika NASI TELAH MENJADI BUBUR.
selalu lah penyesalan yang datang terlambat, dan kompaknya, persiapan kita tak mampu menandingi si rasa sesal tersebut. Tapi bagaimana jika, ketika nasi tersebut telah menjadi bubur, dan kita menjadikannya sebuah bubur spesial?
Seringnya memang saya terpentok pada point 'kegagalan beras tersebut menjadi semangkuk nasi', tapi ketika saya berpikir ulang, apalah kerugian sebuah kegagalan jika kita dapat meraih kesuksesan dari kegagalan itu sendiri. Ketika nasi tersebut telah berubah bentuk menjadi bubur, bukan menjadi tujuan utama penyajiannya, kenapa kita tidak mencari ide kreatif untuk mengeksploitasi hasil dari kegagalan tersebut menjadi sebuah investasi kesuksesan yang baru? sebuah bubur spesial yang bahkan bisa lebih bernilai dari semangkuk nasi putih saja.
Bukankah akan lebih indah jika kita kembali merancang kesuksesan dari sebuah kegagalan (yang berarti sebuah pelajaran) dari pada hanya berjalan semulus rencana awal tanpa ada tantangan? aseeeeek ~
culinarytribun.com |
ketika NASI TELAH MENJADI BUBUR, MAKA BUATLAH BUBUR SPESIAL :9